Rabu, 25 Mei 2011

6 Pertanyaan dalam Kehidupan

Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.


Pertanyaan pertama.
Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya.
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar. 
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Sebab kematian adalah PASTI adanya.

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua.
Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?
Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang.
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar. 
Tapi yang paling benar adalah masa lalu
Siapa pun kita, bagaimana pun dan betapa kayanya kita, tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang, manfaatkan waktu kita dengan sebaik baiknya.

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga.
Apa yang paling besar di dunia ini?
Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari.
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru. 
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah nafsu
Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu. Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka atau kesengsaraan dunia dan akhirat.

Pertanyaan keempat adalah.
Apa yang paling berat di dunia ini?
Di antara muridnya ada yang menjawab baja, besi, gajah.
Semua jawaban hampir benar, kata Sang Guru. 
Tapi yang paling berat adalah memegang amanah.

Pertanyaan yang kelima adalah.
Apa yang paling ringan di dunia ini?
Ada yang menjawab kapas, angin, debu dan daun-daunan.
Semua itu benar, kata Sang Guru. 
Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan ibadah.

Lalu pertanyaan keenam adalah.
Apakah yang paling tajam di dunia ini?
Murid-muridnya menjawab dengan serentak PEDANG
Hampir Benar, kata Sang Guru. 
Tetapi yang paling tajam adalah lidah manusia
Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN senantiasa belajar dari MASA LALU dan tidak memperturutkan NAFSU? Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita?

Related Post / Klik Gambar Di Atas "Artikel-Artikel" :