Selasa, 12 Juli 2011

Komunikasi Pengasuhan Anak

Ada pendapat yang mengatakan bahwa pengasuhan itu intinya adalah komunikasi. Anak yang bagaimana yang diinginkan? tentu daftarnya sangat panjang. Masalahnya adalah bagaimana caranya bisa menghasilkan anak dengan kualitas yang diharapkan tersebut?Bagaimana menyampaikan maksud dan keinginan kita sehingga  mereka mengerti tentang harapan kita, mana hal yang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas? Jawabnya adalah lewat bicara, lewat komunikasi. Orang tua menyampaikan harapan, kritikan dan dorongan melalui bicara. Tapi hasil penelitian menunjukkan justru cara bicara orang tua kepada anaknya tanpa disengaja telah menjatuhkan harga diri anak walaupun tidak dimaksudkan demikian.
Jadi hubungan orangtua dengan anak banyak ditentukan bagaimana cara berkomunikasi. Ketika orang tua dapat berbicara sesuai dengan tahapan perkembangan anak, sesuai dengan gaya belajar anak dengan kata yang lemah lembut maka anak merasa dirinya diterima. Ketika orang tua melarang semua keinginan anak, maka anak akan merasa dirinya ditolak. Ada satuhal yang kadang dilupakan bahwa  komunikasi itu bukan hanya menyampaikan apa yang kita pikirkan, tapi juga mendengar. Kesuksesan berkomunikasi antar ortu dan anak, bukan hanya mereka mampu mengucapkan pikiran, pertanyaan dan ide-ide, tapi juga saling mendengar.Jadi aspek dalam komunikasi adalah mendengar dan menyampaikan ( mengungkapkn )
Manfaat komunikasi adalah untuk :
  • Mengemukakan isi pikiran, pendapat dan perasaan
  • Mengenali dan memahami diri sendiri dan orang lain
  • Mempererat hubungan dengan orang lain
  • Merubah sikap atau perilaku diri sendiri maupun orang lain
  • Memperluas wawasan dan pengalaman
LANGKAH_LANGKAH DALAM KOMUNIKSAI PENGASUHAN ANAK
Untuk menjawab bagaimana berkomunikasi yang benar khususnya dalam komunikasi pengasuhan  anak, maka usaha yang dilakukan sebenarnya adalah belajar  bagaimana cara mendengar dan menyampaikan yang baik
Langkah pertama adalah “Kenali diri melalui pengenalan diri dan bahasa tubuh
Setiap individu adalah unik, dimana karakter dan perkembangan kepribadiannya sudah terbentuk sejak lahir.Bahasa tubuh tidak pernah berbohong, dan berbicara lebih nyaring  dari pada kata-kata
Langkah kedua adalah”mendengar perasaan”. yaitu dengan cara :
  • Dengar dengan mata dan hati
  • Terima perasaannya
  • Dikenali : “Namakan
  • Mengerti
  • Hargai

Langkah ketiga, adalah mendengar aktif, dengan cara jadilah cermin dari apa yang dikatakan anak, dengan ucapan seperti :
  • Ooh…… begitu ?
  • Hm…… Ya Allah (sesuai Keyakinan)
  • …. Terus ?
  • Sedih Bener dong!
  • ..Makanya kamu marah betul?
Melalui  mendengar aktif, orang tua dapat membantu anak bermasalah, berusaha untuk mengerti, memahami apa yang sebenarnya ingin dikemukakan dan diungkapkan olehnya dan memperlancar hubungan komunikasi dua arah
Langkah keempat adalah menghindari gaya popular dalam berkomunikasi, yang seringkali dianggap baik oleh orang tua, ternyata berdampak lain pada anak. Gaya populer ini adalah :
a. Memerintah
b.  Menyalahkan
c.  Meremehkan
d.  Membandingkan
e.  Mencap/Label
f.   Mengancam
g. Menasehati
h.  Membohongi
i.   Menghibur
j. Mengeritik
k. Menyindir
l.  Menganalisa
Langkah terakhir adalah hindari pemakaian kata dengan pesan “kamu”( misalnya kamu memang tidak mengerti perasaan bagaimana mama khawatir menunggu kepulanganmu….), tapi gunakan kata “pesan saya”( Mama khawatir kalau kamu tidak pulang pada waktunya, ada sesuatu yang terjadi padamu)
Kelima langkah ini akan mudah dilakukan bila selalu dicoba untuk dipraktekkan agar menjadi sesuatu yang biasa. Pada awalnya akan terasa aneh, dan memerlukan banyak kesabaran, karena pada dasarnya kita sedang melakukan perubahan. SELAMATMENCOBA!!!!

Related Post / Klik Gambar Di Atas "Artikel-Artikel" :