Sobat...Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempenganlempengan
baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut
kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula.
Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, “Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami
juga akan lepas!”
Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal
yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil
itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan
kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan
itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya.
Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.
Dari ilustrasi di atas apa yang bisa kita pelajari??
Sekecil kecilnya jabatan seseorang itu akan berpengaruh di dalam sebuah kelompok kerja tetapi
Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang
melihat rekan sekerja “jatuh”, bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang
membuat rekan kerja gagal dalam
tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita
menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku
di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan.
Sobat…Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah,
kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang
akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan?
Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi
persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami
masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami
rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, “Berpeganglah erat-erat!
Tanpa kamu, kami akan tenggelam!”
Sobat...Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu
mempengaruhi diri kita juga.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; -
Filipi 2:3
Semoga ilustrasi diatas dapat membangun sikap saling menghargai dan mendukung antar sesama
kita…. . ‧::‧ • GBU ..‧::‧..
Di buat oleh Pdt.Edwin Tielman
Sumber : Email
Sumber foto :
http://www.google.co.id/imgres?q=gambar+baut&hl=id&sa=X&biw=1366&bih=667&tbm=isch&prm
d=ivns&tbnid=1XJDlW3kROi-6M:&imgrefurl=http://sidoarjo.olx.co.id/mur-baut-berbagai-ukuran-iid-
212321392&docid=Qqlz4mGuyfuYHM&w=625&h=306&ei=wW1OTt8izbOsB6XoqZgD&zoom=1&iact
=hc&vpx=405&vpy=145&dur=829&hovh=113&hovw=231&tx=105&ty=64&page=9&tbnh=100&tbnw
=204&start=134&ndsp=16&ved=1t:429,r:1,s:134