VERSI : 中文
ada 3 anak muda penjual koran. Setiap orang memiliki taktik cara berjualan koran. Tetapi salah satu di antaranya ada yang bisa menjual habis korannya terlebih dahulu. Pada kenyataanya, pemilihan tempat dua orang lainnya lebih bagus daripada orang ketiga ini.
Penjual koran pertama, selalu berdiri di pertigaan, selalu memasang wajah yang cemberut (susah). Ketika seorang penumpang dalam mobil melambaikan tangan ingin membeli koran, dia selalu lambat, ketika customer melihat jelas wajah dia yang susah, dia langsung melemparkan koran ke dari jendela mobil. Jika hujan, sangat sulit menemukan jejaknya. Biasanya, ketika hujan tidak bisa membeli koran yg ia jual. Aku pun tidak menyalahkan dia, tetapi ketika aku mendesak ingin membeli sebuah koran, dan tidak bisa melihat berita yg ada, maka aku pun hanya bisa menahan diri dgn cara kerja dia. So, akhirnya aku juga tidak membeli koran di dia lagi.
Penjual koran kedua, berdiri di perempatan. Setiap kali penumpang dalam mobil tertahan oleh lampu merah, dia selalu berlarian dan berteriak nama-nama koran yang dia jual. Aku juga beberapa kali membeli koran yang ia beli, tetapi tidak seperti yang diharapkan, karena dia selalu sibuk untuk berlarian, juga sulit untuk mengetahui keberadaan dia. Aku melambaikan tangan, berteriak memanggilnya, tetap dia kelihatannya tidak pernah memperhatikanku.
Penjual koran ketiga, selalu pada tempat yang pasti di pusat jalan. Dia berdiri dengan kedua kaki dilebarkan untuk menjaga keseimbangannya. Di tangannya memegang beberapa koran lalu diletakkan di dadanya, sehingga setiap sopir dan penumpang yang melewati jalan itu, selalu bisa melirik berita utama yang tertulis dalam huruf besar. Dia tidak pernah berlarian ke mobil-mobil yang berhenti, dia selalu menunggu customer yang datang melewati tokonya. Dia menggunakan sapaan " Selamat pagi" sebagai salam pembuka kepada setiap orang yang melewati tokonya, ketika ada orang yang memperlambat jalannya untuk membeli korannya, wajahnya akan memancarkan senyuman yang bersinar. Sikap ramah tamahnya yang memberikan aku kesan yang dalam. Ketika aku akan meninggalkan pergi, dia dari belakang berkata dengan keras : "Terima kasih! Semoga ada melewati 1 hari dengan gembira! See you tomorrow!" Dia selalu mengatakan hal itu kepada orang2 yang telah membeli korannya, dan ia mengatakan dengan sangat jelas dan enak didengar.
Memang benar, penjual koran ketiga adalah yang aku suka, ingin memaksa kamu untuk bisa bicara, juga tidak ada gunanya karena hanya penjual koran to? tapi dari ketiga penjual koran ini kita belajar banyak hal :
Pekerjaan kamu sekarang mungkin jauh dari apa yang kamu impikan, tetapi kamu bisa berdasarkan apa yang kamu kerjakan hari ini yang membuat kamu serasa hidup ini lebih berarti dan bahagia.
Meskipun waktu yang pendek, kita juga bisa memberikan kesan yang baik kepada orang, jadi jangan hanya karena waktu yg pendek ini, lalu kita mengabaikan perkataan dan perbuatan kita
Perbuatan baik yang kamu lakukan belum tentu mendapat balasan yang baik pula, tetapi perbuatan buruk pasti dapat mendapatkan balasan yang buruk pula.
Sebuah hati bersyukur, sebuah senyum yang manis, sebuah kata2 sapaan pendek, walaupun hanya pengungkapan yg halus, tetapi lama - kelamaan, balasan yang kamu dapatkan bisa melebihi apa yang kamu bayangkan.
Cara terbaik untuk memenangkan lawan kita adalah memberikan pelayanan yang lebih baik.
Pagi ini, hujan turun. Penjual koran pertama tidak tahu ke mana. Penjual koran kedua, dengan membawa koran yang basah lalu berlari ke sana ke mari. Penjual koran ketiga, masih tetap di tempat yang sama, dengan memakai jas hujan berwarna kuning, koran yang ada di dadanya dibungkus ke dalam plastik transparan, koran pun juga tidak basah, orang-orang masih bisa melihat judul dengan huruf besar yang menyolok, dan bisa melihat dengan jelas senyum cermelang dia