Alkisah pada zaman dahulu ada seorg guru besar yang sedang mengadakan perjalanan ke sebuah desa bersama muridnya yang paling cerdas.
dan pada sore hari guru ni meminta muridnya untuk mencari tempat untuk melewati malamnya
Guru : pergilah mencari rumah yang paling jelek yang ada di desa ini untuk kita melewati malam..
Murid : baik, guru
maka pergilah muridnya mengelilingi desa tersebut untuk mencari rumah yang paling jelek, dan diapun menemukannya maka kembalilah murid ni melapor kepada gurunya.
Murid : Guru, aku ada menemukan sebuah rumah yang sangat jelek dan menurut saya ni rumah paling jelek yang ada di desa ini.
Guru : ohh?? kalau gitu mari kita kesana untuk melewati malam
maka pergilah Guru dan Murid ni ke rumah tersebut, dan sesampai disana maka Guru ini melihat rumah ini emang sangat jelek. sekitar berukuran 14 meter persegi sekitar 2 x 7cm atau 3 x 4,3 meter, maka di ketuklah pintu tersebut. dan ada seorang paruh baya yang keluar membukakan pintu
paruh baya : selama sore menjelang malam, ada yang bisa saya bantu?
Guru : pak, hari sudah mulai malam, bisakah saya meminjem tempat untuk melewati malam bersama muridku?
paruh baya : seperti yang Guru lihat rumah ku sangatlah kecil, dah kalau Guru tidak, maka silakan saja
Guru : ouu tentu tidak keberatan, terima kasih
maka Guru dan murid ini pun di persilakan masuk,
dan setelah masuk kedalam, guru dan murid ni melihat lihat seisi rumah tersebut untuk mencari barang yang paling berharga yang ada dirumah tersebut. dan ternyata di dalam rumah itu tidak ada 1 barang pun yang berharga.
dan Guru itu melihat ada 8 org yang tinggal di rumah tersebut, 4 anak kecil dan 4 org dewasa, dan Guru ni pun bertanya pada bapak paruh baya ini
Guru : pak, apa ada barang yang paling berharga dirumah ini??
Paruh baya : tidak ada, kami tidak ada barang yang berharga dirumah ini,
Guru : terus bagaimana kalian melewati hari hari kalian?
Paruh baya : di belakang rumah kami ada sebuah tanah kosong dan kami ada perihara 1 ekor SAPI , dan dari SAPI i ini kami melewati hidup, sehingga kami sangat menyanyai SAPI , tiap hari kami kasih makan, minum, kami mandiin, dan tiap kali kamu memelah susunya, kami jual dan hasilnya untuk kebutuhan hidup
Guru : hmm ouuu
maka Guru ini murid ni pun tidur, hingga subuh Guru ini pun bangun dan mengajak murid ini pergi dan sebelum pergi guru ini mengajak Muridnya untuk melihat SAPI tsb, sesampai di tanah kosong itu dah dia pun melihat SAPI tsb dan ternyata emang benar SAPI itu begitu gemuk dan cantik. Dan dari dalam bajunya dia mengeluarkan golok dan memenggal SAPI tsb hingga SAPI itu mati seketika, dan Guru ini pun mengajak Muridnya untuk berangkat pergi. tapi kagetlah Murid tersebut dan berpikir :
apa Gurunya ini sudah gila?? ,gurunya ini tau betul gimana keluarga paruh baya itu menggantungkan hidupnya pada SAPI ini tapi Gurunya ini malah membunuh SAPI tsb, bagaimana keluarga ini seterusnya tanpa SAPI ini
dan Murid ini terus bergumul bergumul dan berpikir jangan jangan dia salah mengikuti Guru ini, dan Guru dan Murid ini dah pulang, tapi dalam diri Murid ni masih bergumul dan terus memikirin keluarga tersebut
Dan 1 tahun pun dah lewat, Gurunya ini mengajak Muridnya ini ke desa yang kemarin mereka kunjungi lagi, tapi Murid ni begitu tidak semangatnya mengikuti Gurunya ini, namun Murid ni tidak berani menolak ajakan Gurunya
sampai lah ke desa tersebut,
Guru : Pergilah mencari rumah yang paling jelek yang ada di desa ini, dan kalau bisa cari rumah yang kita kunjungi tahun kemarin
Murid : ya Guru (dalam pikiran murid ni, jangan jangan rumah itu sudah tidak ada, dan jangan jangan keluarga tsb semuanya dah mati kelaparan)
dengan begitu tidak semangatnya Murid ni pun pergi mengelilingi desa tersebut dan ke rumah yang kemarn mereka kunjungi, dia kaget dan begitu yakin, rumah yang kemarin berukuran 14 meter persegi tu sudah tidak ada, dan adanya sebuah rumah yang lebih gede dan tidak sejelek rumah kemarin, maka kembalilah murid ini berpikir, "wah benar ni, keluarga itu kelaparan dan menjual rumah untuk orang lain" dan kembalilah murid ni ke Gurunya.
Murid : Guru, saya ada ketempat yang kemarin kita kunjungi, tapi rumah yang kemarin sudah tidak ada, sebagai gantinya ada rumah yang lebih bagus berada tepat di mana rumah kemarin berada.
Guru : ok, mari kita ke rumah tersebut
Mereka pun ke rumah tersebut dan mereka mengetuk pintu, dan yang keluar bapak paruh baya yang kemarin
Paruh baya : wah , kalian lagi, lama tidak ketemu, silakan masuk silakan masuk.
mereka pun masuk dan ceritalah bapak paruh baya ni kepada Guru ini
Paruh baya : kemarin waktu kalian pergi ada orang jahat yang dengan teganya membunuh SAPI kami ini, dan kami menjadi kesusahan selama beberapa saat, dan kami mengalami hari hari yang sangat sulit, tapi kami tidak menyerah dan tiba tiba kami menyadari 1 hal, kalau di belakang rumah kami tempat SAPI kami berada, ada tanah kosong, dan akhirnya kami meminjam biaya dan kami membeli bibit sayuran, dan kami pun menanam sayur, hingga saat panen kami jual dan kami membeli bibit yang lebih mahal, dan demikian seterusnya hingga sekarang kehidupan kami malah menjadi lebih baik,
Selesai
dari ilustrasi di atas, apa yang kita tangkap??
keluarga paruh baya tersebut mereka awalnya mengantungkan hidup sama SAPI tersebut, mereka menjaga dengan baik SAPI tersebut sehingga mereka tidak maju, mereka berada di posisi yang tidak bergerak, tapi ketika SAPI itu mereka bisa berpikir untuk melakukan sesuatu, sehingga akhirnya mereka menjadi lebih baik
Jika kita bandingkan dengan kehidupan kita sebenarnya apa yang di maksud dari Ilustrasi tersebut??
berikut penjelasannya
Keluarga paruh baya : diri kita sendiri
SAPI : Pikiran kita yang buruk
Guru : tindakan kita yang benar
Ladang : kesempatan
Sapi yang diladang : Pikiran yang buruk yang telah menempati kesempatan kita
ketika kita ingin melakukan suatu hal yang menurut orang lain dengan ini kita bisa maju, dengan ini kita bisa lebih baik, tapi sering kali ada sesuatu dalam pikiran kita
diri sendiri kita selalu berpikir :
aku tidak bisa, mereka yang bisa karena mereka lebih pinter, aku tidak mau, aku tidak sabar
tindakan kita :
kita selalu menjaga, memelihara, memberi dia makan hingga dia tampil bagus
sehingga kita tidak maju maju, kita berada di posisi yang sama, selagi ada kesempatan datang, kita selalu berpikir "aku tidak bisa, / aku tidak mampu"
tapi ketika kita berubah pikiran dan kita membunuh semua SAPI - SAPI (pemikiran pemikiran ) kita tersebut, kita mengambil kesempatan yang ada, kita mencoba, kita merasa orang lain bisa kita pun harus bisa, dan mungkin dengan sedikit kesabaran, mungkin kita akan mengalami masa masa sulit ketika menjalaninnya. tapi kita terus coba dan coba, mungkin suatu saat nanti kita bisa menjadi lebih baik
semoga cerita ini bermamfaat
Related Post / Klik Gambar Di Atas "Artikel-Artikel" :
Tentang Percintaan
- Tips Untuk Menghindari Perselingkuhan serta Alasan dan Ciri-Ciri Seseorang Berselingkuh
- Salahku, Pasanganku Menjauh Dariku
- Fenomena Anak Muda Sekarang
- 8 Hadiah Terindah, Murah untuk Pasangan dalam Hidup
- Kumpulan Kata-kata Motivasi Singkat
- Hanya Waktu yang Mengerti Betapa Besar Arti Cinta
- Tidak Ada Orang yang 100% (Tidak Ada yang Perfect)
- 沒有人是100%(沒有人完美)
- Nobody is 100% (Nobody Perfect)
- Apakah Kamu Jodohku?
- Whether You is My Mate???
- Love is Only Powerful If It Comes From A Vigorous Person
- 爱是强烈的,如果它来自一个坚强的人.
- 4 Kebodohan Ketika Jatuh Cinta
- 4愚蠢戀愛時
- 4 Stupidity When Falling In Love
- Ciri-ciri Seseorang Tertarik Sama Kamu dan Ciri-ciri Pasangan Anda Sudah Bosan Sama Kamu
- Pemerkosaan Dalam Kencang Remaja
- Resiko Jadi Cowok
- Menerima/Diterima Cinta Apa Adanya = Menyesal di Kemudian Hari
- Jangan Lepaskan Cinta
- 7 Alasan Kenapa Wanita Harus Menjaga keperawanan Sebelum Menikah
- Pesan untuk Pasangan
- Hati-hati Dengan Kesabaran Istri
Cerita Unik
- Kisah Inspirator : Kisah Tulus Bocah yang Polos
- Salahku, Pasanganku Menjauh Dariku
- Tuhan Itu Selalu Ada
- Cara Mengeluarkan Makanan Kenyal Waktu Tersendak
- Kisah Baut Kecil
- Cara Memblokir Situs di Komputer
- Nasib Baik atau Nasib Buruk
- Cincin dan Kerendahan Hati
- Harga Sebuah Keajaiban
- Kumpulan Humor Singkat Bagian 9
- Cukup Itu Berapa??
- Kisah Gadis yang Bisu Tuli dan yang Cacat Tangan dan Kaki
- Kisah Uang 1000 dan 100.000
- If We Have 4 Wifes (Jika Kita Memiliki 4 Istri)
- Kisah Bai Fang Li (Menyumbang di dalam Kesederhanaan)
- Magic dan Kenyataan
- 魔術與真實
- Gong Kematian
- Keberhasilan Kamu, Kamu yang Memutuskan
- 你的成功你決定
- Jangan Terlena Oleh Kenyamanan
- Senangnya... Aku Bisa Berjalan Lagi...
- Kesetiaan Seekor Anjing
- Sudah Tepatkah Keberadaan Kita Sekarang?
- Musuh atau Teman ??