Tidak terasa tahun 2015 telah lewat dan sudah memasuki bulan ke-2 dari tahun 2016, dan ini menandakan PILGUB DKI Jakarta juga sudah semakin dekat, meskipun masih setahunan tapi nampaknya gelora untuk Pilkada DKI Jakarta sangat meningkat beberapa minggu terakhir ini. Mungkin karena Jakarta adalah Ibu Kota Negara, tapi bisa juga karena ada sosok fenomenal Pak Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, Pak Ahok yang berencana ikut mencalonkan diri lewat jalur independen dengan pengumpulan KTP warga DKI yang sudah dilakukan relawan TEMAN AHOK. ini menjadi sesuatu yang berbeda daripada yang lain. Banyak yang mendukung tapi tidak bisa dipungkiri ada juga yang menolak dengan berbagai alasan yang sedikit jelas dan banyak tidak jelasnya. Banyak yang merasakan perubahan yang terjadi di Jakarta semenjak Pak Ahok menjadi wakil yang kemudian naik menjadi Gubernur, tapi ada juga yang pura-pura menutup matanya sehingga tidak merasakan perubahan.
Oleh sebab itu, untuk pendukung Pak Ahok perlu ada kewaspadaan terkait pilgub 2017 ini, mengingat ini babak baru dalam politik Indonesia, karena jika Pak Ahok menang melalui jalur Independen, maka ini akan menjadi ESTALASE POLITIK INDONESIA. Harus diketahui bahwa dalam PILKADA DKI ini tidak hanya disaksikan atau oleh warga DKI Jakarta saja, meskipun warga daerah lain tidak bisa mengikuti PILKADA ini, tapi mereka juga merasakan dan menyoroti sosok fenomenal Pak Ahok ini.
Tidak usah terlalu melihat siapa lawannya, jujur saja kalau melihat lawannya yang ada sekarang, selain pak Ridwan Kamil sisanya sangat tidak menarik dan hanya akan jadi bahan ketawaan saja. tapi justru ada beberapa hal yang lebih penting dan harus diwaspadai oleh para pendukung Ahok dan hal-hal ini tidak akan bisa dihindari dan akan dihadapi Pak Ahok dan relawannya nanti :
- Isu SARA, Isu Agama akan menjadi hal yang PALING SENSITIF dalam Pilkada DKI 2017 sekaligus akan menjadi pembangkit semangat para penganut agama minoritas yang selama ini memendamkan niatnya untuk mengabdi kepada bangsa. Jika Pak Ahok Yang Kristen dan Tiong Hua ini bisa menang dalam pilkada di Ibu Kota Negara ini dan bahkan menang lewat jalur Independen, akan menunjukkan persatuan dan solidaritas bangsa Indonesia yang selama ini sudah sirna kembali bersinar, dan menunjukkan bahwa minoritas juga bisa mengabdi kepada bangsa, yang paling penting ada HATI dan NIAT yang TULUS untuk mengabdi. Melihat dampak itu, bukannya tidak percaya akan ketekunan dan kegigihan para pendukung dan relawan Ahok dalam pilkada ini, dan meskipun banyak umat Muslim yang mendukung Pak Ahok tapi jika berfokus kepada pihak seberang, para anti Ahok yang RADIKAL yang tidak menghargai BHINEKA TUNGGAL IKA juga pasti akan berjuang mati-matian untuk mengagalkan Pak Ahok dalam Pilkada ini. Dan isu Agama akan menjadi hal yang paling gampang digunakan para anti Ahok ini untuk memprovokasi orang-orang serta menjatuhkan Pak Ahok. Bayangin aja ini belum Pilkada saja isu Agama sudah dilancarkan oleh para Anti Ahok, bahkan salah satu lembaga besar Muslim juga sudah mulai melakukan serangan untuk mencekal Pak Ahok. Selain itu, Sedikit berbeda dengan ISU AGAMA, isu suku juga mengambil peranan penting, suku Tiong Hua yang minoritas yang selama ini suka dikambing hitamkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai suku yang mencoba menguasai Indonesia, dan kebetulan Ahok berketurunan Tiong Hua, jadi isu suku Tiong Hua yang ingin menguasai Jakarta juga akan menjadi isu urutan kedua yang paling bisa dimanfaatkan untuk menghasut orang-orang untuk menolak Ahok dalam pilkada DKI ini. Dan Isu Sara akan menjadi isu yang paling mempengaruhi kemenangan Pak Ahok di Pilkada DKI nanti.
- Isu RS Sumber Waras, meskipun isu ini belakangan ini agak redup, tapi isu ini masih bisa kita temukan di komentar-komentar berita di media yang ada, sepertinya orang-orang pada belum sadar bahwa kasus ini hanya akal-akalan DPRD dan BPK untuk menjatuhkan Ahok, jadi isu ini akan kembali digunakan para anti Ahok untuk mencekal Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, entah dengan cara apa, yang pasti isu ini akan mampu untuk memprovokasi pemuda-pemuda labil(Pemilih baru) yang mudah diprovokasi yang jumlahnya tidak sedikit untuk menolak dan mengkriminalisasikan Ahok.
- Serangan Partai Yang Bersatu, Dalam Pilkada DKI Jakarta ini, jika seandainya Pak Ahok konsisten lewat jalur independen, tentu ini akan berdampak negatif bagi partai-partai yang ada, bagaimana tidak, meskipun saat ini kepercayaan publik kepada partai memang sudah merosot, dengan kemenangan Pak Ahok melalui jalur independen di Ibu Kota Negara ini, ini akan membuat semakin menurunkannya kepercayaan yang sudah merosot ini dan akan makin merosot lagi, tentu ini akan diwaspadai oleh partai politik(yang memiliki kepentingan) yang ada untuk merapatkan barisan dan membentuk kekuatan besar untuk mencegah kemenangan Pak Ahok.
- Serangan Yang Berkepentingan, Tidak bisa dipungkiri hasil kerja Pak Ahok untuk menertibkan dan merapikan Jakarta akan membuat tidak senang sedikit banyaknya orang-orang, ormas-ormas yang selama ini merajalela memalak warga, sehingga harus kehilangan puing-puing rejeki ilegal, belum lagi larangan dari Pak Ahok yang melarang ormas untuk meminta uang lagi ke perusahaan ataupun warga, tentu saja dalam PILGUB DKI 2017 ini mereka juga akan keluar dan akan berusaha untuk mengagalkan AHOK, supaya puing-puing rejeki ilegal itu akan kembali terbuka buat mereka.
- Isu Santun, Ah.. ini sebenarnya isu yang tidak popular sekarang ini, meskipun banyak orang yang dapat melihat ketidaksantunan Pak Ahok selama ini lebih ditujukan kepada maling-maling dan tikus-tikus berdasi, tapi banyak juga yang masih tidak senang dengan ketidaksantunan Pak Ahok terutama saat Pak Ahok berbicara di media, jadi sedikitnya isu ini akan berpangaruh bagi Pak Ahok untuk menang dalam Pilkada DKI Jakarta ini.
- Balas Dendam, Keluarnya Pak Ahok dari Partai Gerindra saat menolak peraturan pemilihan kepala daerah lewat DPRD tentu menyisakan sakit hati yang dalam buat Partai ini. Bagaimana tidak, Pak Ahok yang dilamar dan dikira bisa disetal-setel semau-maunya akhirnya kembali membangkang dan memilih untuk memihak kepada rakyat dan rela dicap anak "durhaka" dan lupa budi. Lihat saja berbagai upaya dilakukan partai ini untuk melawan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta, dan ini juga mesti diwaspadai oleh pendukung Ahok. Ingat, Partai ini memiliki modal yang besar untuk menjatuhkan Pak Ahok.
Meskipun saat ini Ahok memang telah menunjukkan banyak hasil kerja nyata, tapi banyak juga yang masih menutup mata dan terprovokasi untuk pura-pura tidak melihat, dan buat relawan dan pendukung Ahok memang harus tetap siaga, jangan merasa berada di atas angin, perjuangan masih belum selesai. Untuk itu, demi JAKARTA BARU, relawan dan pendukung Ahok, juga harus merapatkan barisan, perkuat strategi, dan perbanyak DOA untuk mendukung AHOK dalam PILGUB DKI 2017 nanti. Dan tentu dengan harapan Pak Ahok bisa tetap konsisten dan berkomitmen dan tetap menjaga amanahnya sebagai pejabat yang melayani rakyat, dan Pak Ahok bisa tetap konsisten untuk melakukan perubahan Jakarta menjadi Jakarta Baru yang manusiawi...
Ini menjadi sangat menarik untuk dinanti-nantikan...
Secangkir Teh Hangat untuk Pak Ahok, pendukung dan relawan Ahok, semoga tetap satu dan solid, dengan demikian perubahan Jakarta menjadi Jakarta Baru sudah bukan mimpi lagi.
Syalom....